Senin, 15 Juli 2013

Pelajaran di hari puasa 2

Ketika saya sedang berada di Pasar, datang sekelompok anak muda yang baru saja keluar dari Masjid (pulang sholat - waktu "batal" puasa- saya ngga tahu namanya apa....) - kelompok ini, saya sebut "KD". Di belakang mereka, ada juga sekelompok anak muda dan remaja (juga baru plg dari masjid. kelompok ini, saya sebut "KB") yang nampaknya tidak saling kenal dengan kelompok di depan dan sengaja "membuntuti". Tidak lama kemudian, terdengar teriakan (dari KB): "Wooii!!, sini......... Ketika saya perhatikan, teriakan itu ditujukan kepada pemuda2 "KD" yang kemudian terlihat berbincang-bincang satu dangan yang lain. Saya lalu tertarik memperhatikan, apa yang terjadi??

Selesai berbincang2, satu dari mereka bertetiak : "Kesini kalian Kalau berani.....
???
Haaa??
Ternyata mereka saling mengajak berantem.
walau saya mencoba mengingatkan mereka kalau ini bulan puasa, mereka sama sekai tidak menghiraukan.

Halloooo, baru selesai Sholat,,,,,, ngajak berantem ?????
Anehnya, hampir semua pria dewasa yang ada di sekitar situ, justru memanas-manasi (terutama KD). "Ah berani bicara aja, maju sana kalo berani", Kata mereka......

??? Kalo kayak begini, untuk apa ada sweeping MIRAS pas bulan puasa.......
Kenapa perlu menutup tempat2 hiburan malam.....

Pelajaran di Hari Puasa

Hari Minggu 14/6/2013 (penghujung minggu I Puasa), saya bertemu dengan seorang Bapak yang hendak Sholat (pada waktu "Batal Puasa" - saya kurang mengerti namanya apa.. :) ) yang meminta saya mengantarnya ke Masjid Raya di Kota kami (di tengah waktu istirahat sebagai seorang Mahasiswa, saya mengisinya dengan menjadi Tukang Becak). Sang Bapak berpakaian rapi (serba putih) selayaknya seorang muslim yang hendak beribadah.

Saya kemudian mengayuh becak menuju Masjid yang dimaksud. Dalam perjalanan, saya hendak menuju ke arah jalan (ada dua jalan terdekat menuju Masjid Raya) yang jaraknya menuju  Masjid tetap sama jika dibanding dengan jalan yang lain. Sang Bapak kemudian (dengan sedikit tersentak) meminta saya berbalik ke "jalan yang lain." Saya kemudian berbalik arah dan mengikuti kehendak sang Bapak. Ketika kami sudah mendekati masjid, lagi-lagi terjadi "kesalah-pahaman" antara kami. Saya Hendak menuju ke pintu depan,  yang lebih banyak dilewati orang sedangkan Sang Bapak ingin melewati pin belakang. Beliau pun (lagi-lagi dengan tersentak) meminta saya menuju pintu belakang. Kali ini suaranya lebih keras dan mulai mengoceh (terdengar kalau beliau sudah tidak dapat menahan AMARAH-nya). Mengetahui gelagat sang Bapak yang mulai "kepanasan". Saya kemudian memberikan sugesti bahwa semua itu kan bisa disampaikan secara baik-baik......, tetapi sang Bapak malah (dengan melompat) keluar dari becak dan berlagak hendak MEMUKUL saya (kejadiannya tepat di depan Gerbang Masjid) sambil MENGOMEL "%%##@$$$&^&**((( bla..bla..bla....."

Saya pun termenung. Bengong. Inikah sikap orang yang BERPUASA ??, inikah sikap orang yang hendak menuju rumah "ALLAH untuk BERIBADAH.?? Sambil bertanya-tanya dalam hati, saya kemudian memutar becak dan langsung pergi tanpa mau menerima uang yang hendak diberikan sang Bapak.

APA dan DIMANA makna puasa sebenarnya??
Saya sebagai seorang KRISTEN, meminta saudara2 memberikan penjelasan tentang hal ini. Ada yang punya sumbangan pikiran.. ???

Rabu, 12 Desember 2012

Losir

Losir adalah nama lain dari Desa serili, salah satu desa yang terletak di Pulau marsela - kecamatan pulau-pulau Babar - kabupaten Maluku tenggara barat - Maluku.
Menurut cerita rakyat yang sudah lama dikenal, masyarakat di pulau marsela dan daerah-daerah di sekitarnya bahkan sampai ke beberapa daerah di pulau Tanimbar (khususnya daerah sekitar Saumlaki - dulu ibukota Tanimbar selatan), berasal dari sebuah pulau bernama Bersadi yang akhirnya tenggelam. Pulau ini juga terletak di wilayah kecamatan Pulau-pulau Babar


Berikut adalah  marga marga (fam-fam) yang ada di Desa Serili
1. Emray
2. Famney
3. Herwawan
4. Imlawal
5. Larwuy
6. Unwawiola

Satu marga lain yang tidak memiliki penerus lagi di Desa Serili adalah Hermole. Hermole merupakan salah satu marga "endemik" serili. akan tetapi, saat ini tidak ditemukan lagi pewaris marga ini (punah).

Gambar Desa Serili