2. UNSUR-UNSUR DALAM MISI
(Oleh: Pdt. Victor Ehrhardt.M.Th.)
- Aspek kehadiran orang percaya sebagai Terang Dunia
dan Garam Dunia (Mat. 5:13,14).
- Aspek pelayanan Kasih sebagai refleksi Umat yang telah
diselamatkan( Mat. 5:16). Perbuatan kasih berbicara lebih kuat
daripada perkataan yang berunsur holistik..
- Aspek proklamasi, Injil Yesus tidak bisu tetapi perlu
disaksikan dalam wujud kontekstual(Mar. 16:15). Misi mencakup
kesaksian Keselamatan di dalam Tuhan Yesus, pelayanan kasih dalam
berbagai wujud yang mencakup dimensi holistik sehingga kehadirannya
mampu merefleksikan umat yang berada dibawah kepemimpinan Tuhan
Yesus.
Walaupun Amanat Agung mempunyai tempat yang khusus dalam Injil, tetapi motor Misi yang sebenarnya berdasar pada sifat Allah dan kesaksian Alkitab. Perintah dari Tuhan Yesus dalam keadaanNya sesudah Kebangkitan. Isi komando ini disampaikan oleh ke-empat Injil dengan ungkapan mereka sesuai dengan tujuan penulisan mereka. George Peters dalam bukunya : “Biblical Theology of Missions”, memberikan enam dasar Teologis yang komprehensif dari Amanat Agung:
- Kedaulatan Tuhan dalam Injil Kristen : “KepadaKu telah diberikan segala kuasa” – Mat. 28:18, Fil. 2:9-11, Wah. 3:7.
- Perintah dalam Injil Kristen : Mat. 28:18-20, Mar. 16:15,16, Lukas 24:44-47.
- Universalitas Injil Kristen : Mat. 28:18-20, Mar. 16:15,16, Lukas 24:44-47, Kisah 1:8.
- Sifat-sifat Injil Kristen : Lukas 24:46-47, Yoh. 20:23, Kis. 26:15-23, I Kor. 15:1-3.
- Peranan manusia yang diutus dalam proklamasi Injil Kristen : Mar. 16:15,16, Lukas 24:48, Kis. 1:8, 26:16.
- Kebutuhan perlengkapan rohani untuk melayani dengan menghasilkan buah melalui Injil Kristen : Lukas 24:49, Yoh. 20:22, Kis. 1:8.
Amanat Agung tidak
dengan sendirinya membuat agama Kristen bersifat Misionaris.
Perintah Tuhan Yesus ini hanya mempunyai arti bila Firman itu
diresponsi dengan iman dan ketaatan oleh gereja. Firman Tuhan menjadi
pelita bagi kaki dan suluh bagi jalan orang percaya. Firman Tuhan
mengkondisikan kemungkinan untuk taat, kasih dan komitmen dengan
tekat benar akan menjadi motor Amanat Agung. Amanat Agung bukan hanya
suatu selogan Gereja mula-mula tetapi merupakan detak jantung Gereja
yang mengasihi Tuhan Yesus, yang mengenalnya dengan baik dan mengerti
karya Yesus bagi dunia. Roh Kudus memakai Firman sebagai dinamisator
yang memberi terang dan arah misi. Peranan Roh Kudus yang mendiami
orang percaya menjadikan orang Kristen memiliki Roh Misi , seperti
sumber air yang mengalirkan kesaksian tentang Tuhan Yesus yang sesuai
dengan Alkitab = Yoh. 7: 37 – 39; 15:26 ; 16: 8-15.
Amanat Agung
disampaikan kepada kita oleh ke-empat Penulis Injil = Matius
28:18-20, Markus 16:15,16, Lukas 24:46-49, Yohanes 20:21,22, juga
dalam Kisah Para Rasul 1:8. Paulus mendapat bagian dalam Amanat Agung
= Kisah 26:13-18. Bagi orang percaya masa kini Amanat Agung
berbicara secara luas dan mendalam. Tugas Tuhan Yesus bagi eksisnya
Misi estafet dan universal. Dengan otoritas Yesus Sendiri Injil
telah menyebar keseluruh dunia dengan cara yang sesuai dengan sifat
Injil = persuasif dan kontekstual. Kesadaran bahwa melakukan tugas
Amanat Agung berarti ketaatan. Amanat Agung tidak membuat tugas yang
baru, tetapi memperjelas Tugas Misi yang sudah berlaku( Yoh. 20:21).
Tugas Gereja mengalir dari hubungan harmonis, mesra dan akrab
antara Gereja dengan Pemimpinnya(Kepalanya). Umumnya Amanat Agung
dihubungkan dengan Matius 28:18,19,20. Matius melihat Yesus sebagai
Raja:
- OtoritasNya = Semua kuasa,
- Tujuan PerintahNya = menjadikan murid,
- Isi Perintah Raja = 1)Pergilah …. 2)Baptislah ….. 3)Ajarlah ……,
- Kehadiran Raja = Aku menyertai kamu ….
Petrus menegaskan Posisi Yesus ini dalam Kisah 2:36.
Rasul Paulus dalam Roma 14:9. Yohanes dalam Wahyu 3:7. Tugas yang
Tuhan Yesus berikan tidak akan menghadapi pintu tertutup. Kuasa ada
dalam tangan Tuhan Yesus untuk membuka pintu bagi pelaksanaan
MisiNya. Dari ke-empat kata kerja dalam Amanat Agung , hanya kata
menjadikan murid merupakan kata kerja perintah(imperatif),
yang menunjukkan pola perintah. Ketiga kata kerja lain berbentuk kata
kerja bantu yang bergantung kepada kata kerja utama. Pemuridan
merupakan pola hidup pembentukan seorang percaya menjadi seperti
Yesus yang mampu memuridkan orang lain = Roma 8: 29, Galatia 4:19, I
Yoh. 3:2, II Kor. 3:18. Tuhan Yesus adalah Pembina, Pengajar dan
Pembentuk MuridNya
Yesus memanggil calon muridNya = Mat. 4:19-21, 9:9,
Mark. 3:13-19, Luk.6:12-16. Ia memanggil dengan ucapan : “Ikutlah
Aku!” = Simon dan Andreas (Mat. 4:19,Mk.1:17), Yakobus dan
Yohanes (Mat. 4:21, Mk. 1:20),Matius (Mts.9:9, Mks. 2:14,Luk. 5:27),
Filipus(Yoh. 1:43), Petrus(Yoh. 21: 19,22) Orang kaya yang muda (Mat.
19:21, Mrk. 10:21, Luk. 18:22), murid-murid lain (Mat. 8:22), setiap
orang (Mat. 16:24, Mk.8:34, Luk. 9:23, Yoh.12:26). Paulus adalah
pengikut Yesus dan ia meminta Jemaat Korintus mengikuti dia ( I Kor.
11:1). Dorongan Paulus kepada Jemaat : Efesus, Filipi dan Tesalonika
= Ef.5:1, Fil. 3:17, I Tes. 1:6.
Mengikut seorang Guru/Penting berarti :
- Mengikuti Dia yang memanggil =I Sam. 25:27,
- Mengikuti teladan yang di-ikuti = Mat. 16:24,
- Percaya dan taat kepada Yang di-ikuti = I Raja 18:21, Hakim 2:12,
- Mengkhususkan diri untuk bersama = II Sam. 2:10, II Raja 11:16,
- Mengikuti dengan semangat yang kuat = Fil. 3:12,
- Mati bersama yang di-ikuti = Yoh. 13:36.
Pengikut Yesus dipanggil untuk mengangkat salibnya =
Lukas 9:23,24, Mat. 10:38,39, 16:24,25, Mk.8:34,Luk. 14:27.
Ciri mengangkat salib ialah : 1) sukarela, 2)setiap
hari, 3) merupakan keharusan, 4) menyangkal diri, 5) salib itu ada
oleh karena mengikut Yesus.
Mengangkat salib mengarah kepada sikap yang benar
dalam masyarakat walaupun bersifat “lain” dan sibat merendahkan
diri. Mengidentifikasikan diri dengan Kristus. Murid Kristus
mempunyai arti yang lebih dari pada sekedar menjadi orang percaya.
Dalam mengikut Yesus ada : keselamatan, dedikasi, kemerdekaan,
pelantikan, diperkaya, kepuasan dan tujuan.
- Hidup mengidentifikasikan diri dengan Kristus:
- Dengan hidup, kematian dan kebangkitan.
- Dalam perkataan, tingkahlaku, sikap, motivasi dan tujuan hidup.
- Kristuslah Pemilik hidupnya yang mutlak.
- Mengalami dengan sukacita Kristus sebagai Juruselamat.
- Bersukacita dalam Ketuhanan Kristus.
- Hidup terus-menerus dalam ketergantungan pada sumber dari Kristus.
- Mengikuti keteladanan dan tujuan hidup Kristus.
- Tujuan hidup memuliakan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Amanat Agung jelas ditujukan kepada menjadikan murid
dari segala bangsa. Pemuridan berarti memberi instruksi untuk
kehidupan secara menyeluruh.
Pada akhir abad ke-18 tersebar meluas pandangan
bahwa Amanat Agung tidak relevan lagi bagi Gereja. Para Rasul yang
diberi tugas langsung oleh Tuhan Yesus sudah menggenapi tugas ini.
William Carey menentang pandangan ini. Ia menulis bukunya yang
terkenal dengan Judul : An Enquiry into the Obligations of
Christians to Use Means for the Conversion of the Heathens (suatu
penyelidikan akan pertanggung jawaban kekristenan terhadap mereka
yang belum dijangkau Injil!) . Sebuah uraian tentang tugas misi yang
ringkas. Keyakinannya akan tugas misi nampak dalam khotbahnya yang
terkenal : “ Harapkanlah hal-hal besar dari Allah, usahakanlah
hal-hal besar bagi Allah. Perhimpunan Misionaris Baptis terbentuk
belum sampai lima bulan sesudah khotbahnya. Disusul oleh :
Perhimpunan Misionaris Londen, lalu Perhimpunan Traktat Keagamaan
disusul oleh Lembaga Alkitab Inggris dan Luar Negeri. William Carey
dalam kondisi yang penuh tantangan pergi ke India. Ia menjadi teladan
besar bagi kegerakan Misi, dan ia mendapat gelar yang sesuai dengan
perjuangan sebagai Bapak Misi Protestan(The Father Of The
Modern Missions).
Amanat Agung tetap merupakan Perintah terbesar dalam
Gereja untuk pelayanan keluar mencapai segala bangsa untuk Kristus.
Tantangan Penyebaran Injil ke dunia tidak mungkin dilakukan tanpa
kuasa Kristus. Kristus menyertai setiap Misionaris menghadapi
berbagai tantangan yang menuntut kematangan rohani dan pribadi. N.E
Thomas dalam bukunya : “Teks-Teks Klasik tentang Misi dan
Kekristenan Sedunia (BPK)” memberikan tiga pendapatnya tentang
tuntutan melakukan Amanat Agung:
1.Bila Perintah Kristus untuk mengajar semua bangsa
dibatasi kepada Para rasul saja , atau mereka yang berada dibawah
pengilhaman langsung dari Roh Kudus, maka perintah membaptiskan pun
seharusnya demikian pula; dan setiap denominasi Kristen, kecuali
Quaker, telah keliru dalam membaptis dengan air.
2. Bila tugas mengajar semua bangsa hanya dibatasi
kepada para rasul saja , maka setiap pendeta yang pergi dengan Injil
kepada mereka yang belum mendengar Injil telah melakukan tugas tanpa
Perintah . Berarti mereka sudah mendapat perintah baru khusus dari
Sorga diluar Amanat Agung.
3. Bila tugas Penginjilan hanya ada dalam tangan
para rasul, maka perjanjian kehadiran Tuhan Tidak berlaku bagi Gereja
masa kini dan gereja menolah ucapan Tuhan Yesus : “Dan ketahuilah ,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Satu pandangan sesat dalam gereja modern masa kini
ialah bahwa tulisan Amanat Agung dalam Matius itu bukan ucapan Tuhan
Yesus, tetapi merupakan ambisi proselitisme Yudaisme dalam gereja
yang mula mula. Kalau kita menerima pandangan ini resikonya ialah
bahwa kita di Indonesia keliru menjadi Kristen. Jelas bahwa suara ini
mewakili mereka yang tidak menghargai : “kewibawaan Alkitab” di
jaman pluralisme ini.
Johanes Verkuyl dalam bukunya = “Contemporary Missiology: An
Introduction(1978, Eerdsmans) memberi komentrar tentang Amanat
Agung. Ia menentang pandangan bahwa Tugas Misi Sedunia hanya ada
dalam Injil Matius. Secara universal, bagian terakhir satu buku
memberikan bagian yang sangat penting dari seluruh buku itu. Amanat
Agung memberikan tugas yang jelas kepada Gereja. Amanat Agung menjadi
kunci mengerti seluruh Injil Matius, kehidupan dan karya Yesus
terarah kepada dasar Amanat Agung : Yesuslah Juruselamat Dunia !
Kemungkinan ada persamaan secara lokasi antara Amanat Agung dan
Khotbah di Bukit (Mat. 5-7). Verkuyl melihat tiga point utama dalam
Amanat Agung :
1. Kuasa Yesus. Yesus yang bangkit menyatakan
posisi kekekalanNya, bandingkan dengan Daniel 7:13,14. Ia
menyaksikan kebenaran ini dihadapan Sanhedrin Yahudi waktu Ia
ditangkap. Tidak ada wilayan di bumi ini yang ada diluar jangkauan
kuasaNya. Perintah Misi ini menunjukkan bahwa kebangkitan Yesus
merupakan bukti Ia mempunyai Mahkota Kebangkitan. Kebangkitan yang
sempurna merupakan keunggulan kualitas hidupNya atas kehidupan apapun
yang dapat dicapai di bumi ini, yang semua kesudahannya hanyalah
kematian ! Perintah Misi mengalir dari kuasaNya. Kebangkitan
merupakan kuasa pemulihan dari perhambaan dan penderitaan serta
penyakit. Kuasa kasihNya, rekonsiliasiNya dan kesabaranNya telah
nyata unggul.
2.Mandate Misi yang terus menerus berlaku sampai
tugas selesai (Mat. 24:14). Antara KenaikanNya dan KedatanganNya
kembali terisilah kebenaran Filipi 2:5-11. Dengan penyebaran Injil
Keseluruh dunia, maka orang percaya mengalami kehidupan Kematian dan
Kebangkitan Yesus dalam hidup mereka. Perintah : Karena itu
pergilah …! Menunjukkan suatu perintah yang kuat untuk berangkat.
Melintasi perbatasan. Perbatasan sosial kemasyarakatan, perbatasan
rasial, perbatasan kebudayaan, perbatasan geografis. Hal ini sangat
penting badi mereka yang mewujudkan Amanat Agung untuk
mengkomunikasikan Injil. Menjadikan sekalian bangsa murid Yesus !
Injil adalah mengambil bagian dari Keselamatan Yesus. Memuridkan akan
menghasilkan pengikutan akan Yesus dengan progres. Injil adalah kuasa
yang memperbaharui senantisa kepada tujuan Allah.
3. Janji Yesus. Yesus tetap menyertai mereka
dalam cara yang lain dari selama 3 ½ tahun sebelumnya. Ia
menyertai dalam kondisi kuasa apapun, manusia manapun, struktur kuasa
manapun dalam kurun waktu yang tanpa batas. Suasana tempat, ruang
dan waktu senantisa mengalami perubahan. Dan musuh Allah tetap
menjadi musuh Gereja yaitu Iblis (Efs. 6:11,12). Konteks yang berubah
merupakan tantangan dalam menyampaikan Injil dalam makna ketaatan
aakan Amanat Agung. Tugas Amanat Agung tetap berlaku, sampai Tugas
itu digenapi dalam kedatangan Tuhan Yesus yang ke-dua kalinya.
Garis besar Amanat itu adalah :
- Dasar Pengilhaman dari Injil : Firman Tuhan, Hukum Taurat, Berita Para Nabi, Mazmur.
- Isi Injil : Kematian dan Kebangkitan Kristus.
- Tuntutan Injil : Pertobatan dan Pengampunan dosa harus diberitakan.
- Jangkauan Injil : Di antara semua Bangsa.
- Alat untuk menyebar luaskan Injil : Para saksi Injil.
- Kekuatan dinamika Injil : Janji Bapa dan Pribadi Roh Kudus.
Amanat
Agung dalam ke-empat Injil memberikan instruksi yang lengkap dan
mendetail bagi usaha agung misi Gereja mencapai dunia bagi Kristus.
Amanat Agung tidak berisi semua tugas Gereja di bumi ini. Amanat
Agung berurusan dengan bagaimana Injil mencapai seluruh dunia(the
outreach of the Church), kedalam dunia yang belum hidup dalam Injil.
Amanat Agung adalah tugas menginjili dunia dan bukan tugas
mengkristenkan dunia. Tugas ini menggerakkan orang Kristen mengambil
bagian dalam Penginjilan. Memberi kesempatan kepada dunia untuk
mendengar Injil dalam perkunjungan Allah kepada mereka ( I Petrus
2:12). Injil adalah Jam Dunia yang terus berdetak menuju kesudahan
dunia(Matius 24:14).
Misi
Allah dimulai sebelum dunia dijadikan=Efesus 4:4. Misi Allah bersifat
“menyelamatkan”. Manusia dipersiapkan untuk memelihara cipataan
Allah. Tugas-tugas manusia mempersiapkan dirinya untuk mampu berdiri
dalam kebenaran. Kebenaran manusia adalah menaati apa yang Allah
firmankan. Allah mempersiapkan manusia dengan tugas menguasai dan
mengatur dunia. Ia mengatur mahluk di bumi ini (Kej. 1:26,27). Anak
Domba telah tersembelih sejak dunia dijadikan. Taman Eden merupakan
rumahnya yang berkelimpahan makanan(Kej. 2:8,9), sampai dosa yang
manusia perbuat mereka pertanggung jawabkan kepada Allah. Manusia
diusir keluar dari Eden juga demi “keamanan” mereka(Kej.
3:22-24). Allah tetap mempunyai relasi dengsan manusia yang bergaul
dengan Dia = Henokh(Kej. 5:22) dan Nuh(Kej.6:8),Abraham dikenal
sebagai “sahabat” Allah = Yak. 2:23.Kemah Persekutuan merupakan
tempat Allah mau bertemu dengan umat-Nya(Kel. 29:44-46). Allah
merencanakan bersekutu dengan manusia = Yoh. 7:37-39, 14:17, Kisah
2:1-4, II Kor. 6:16-19. Dalam kehidupan yang kekal Allah menyertai
umatNya secara nampak = Wahyu 21:3. Yesus mendirikan JemaatNya = Mat.
16:18. Para murid Kristus diutus keseluruh dunia dengan Injil (Lukas
24:46-48). Tugas ini hanya dapat diwujudkan dengan peranan Roh Kudus
= Kisah 1:8. Misi berada dalam inti rencana Allah bagi dunia = Matius
28:18-20, Kisah 15:14. Yesus memberi tempat khusus bagi kehadiranNya
dalam persekutuan umatNya = Mat. 18:20. Bait Allah adalah Rumah Doa
bagi semua bangsa = Yes. 56:7, Markus 1117. Israel gagal dalam
melakukan fungsi missionari mereka = Ibrani 11:1-6.
Georga
Peters mengatakan bahwa Kitab Mazmur merupakan buku Misionari
terbesar, ada 175 refrensi Misi Allah yang universal. Mazmur-Mazmur
yang bersifat Misionaris : 2, 33, 66, 72, 117, 145. Israel
mempunyai panggilan Allah yang khusus = Kel. 19:5,6.Rencana
Penyelamatan Allah terbentuk dan diwujudkan melalui Anak Allah.
Inkarnasi Allah mewujudkan Penyelamatan Misi Allah = Ibrani 1:1-3,
Kolose 1:12-19, Ibrani 2:8-13, Yoh. 14:8,9, Efs. 1:10, Wahyu 13:8, I
Kor. 15: 27,28. Anugerah Allah mengalir melalui Yeus = Yoh. 1:14, II
Petrus 1:16-18. Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali menyempurnakan
Rencana Allah bagi dunia = I Kor. 15:24-28.Kini Yesus adalah Kepala
Gereja = Efs. 1:22,23, 4:15,16. Gereja sebagai Tubuh Kristus harus
merefleksikan hidup Kepalanya =Efs. 4:15,16, I Kor.12:4-13. Roh Kudus
menggerakkan Gereja yang dalah Tubuh Kristus = I Kor. 12:13, Titus
3:5. Perancang Agung dalam Tritunggal Allah adalah Bapa : I Kor.
12:6, Ibr. 2:10, Efs. 3: 8-11, Mat. 25: 34, Roma 8: 29,30, Wahyu
4:11; 21: 1-5, Kolose 1:16-20. Yesus Kristus mengarahkan kegiatan
Misi GerejaNya (I Kor. 12:5) dan Roh Kudus memberi perlengkapa untuk
melakukan Misi Allah = I Kor. 12:4. Rencana Agung Misi Allah ialah
membawa orang percaya kepada kemuliaan = Ibrani 2:10, seperti Anak
TunggalNya = Roma 8:29, mewujudkan Keselamatan Universal = Roma
8:21-23, klimaksnya adalah memperdamaikan segala sesuatu dengan
DiriNya sendiri – I Kor. 15:23-28. Buah Roh (Gal. 5:22,23)
melengkapi hidup Jemaat dengan Kualitas persekutuan yang horizontal
dan vertikal, sehingga setiap warga Jemaat mampu hidup efektif
dalam Tubuh = I Kor. 12, Roma 12:4-8. Peranan Allah dalam orang
percaya merupakan sumber kekuatan hidup orang percaya = Yehz. 37:27,
I Kor. 6:19, II Kor. 6:16. Kondisi ini membuka pengetahuan Firman
bagi dunia = Yoel 2: 28,29, Kis. 2:1-4, 16-18.
Semua
kebaikan Allah adalah agar Gereja menjadi kepujian bagi kemuliaan
anugerah-Nya = Efs. 1:3-14. Rencana Allah yang kekal terwujud dalam
Tuhan Yesus = Efs. 3:11. Ialah segala-galanya = Roma 11:33-36.
Allah yang adalah Terang dan Kasih (I Yoh. 1:5, 4:8, 16) adalah Allah
yang tak berdiam Diri terhadap kebutuhan dunia akan Misi-Nya. Ia
menyatakan Diri sebagai Juruselamat = Yesaya 43:3-15. Terang Allah
dalam Yesus bermukim di dunia ini = Yoh. 8:12, terang itu menerangi
kegelapan = I Yoh. 1:5, menghancurkan karya Iblis ( I Yoh.3:8),
menerangi setiap orang(Yoh. 1:9).
Anak
Allah mempunyai pengertian yang jelas tentang Tugas-Nya di dunia ini
= Mar. 10:45. PengorbananNya merupakan kepatuhan akan Tugas dari
bapaNya(Yoh. 10:17,18). Kondisi yang Yesus ambil dalam kerendahan
merupakan dinamike untuk mengubah kondisi kita yang memang rendah =
II Kor. 8:9. Keselamata dari Allah tersedia bagi kita sebelum kita
percaya = Roma 5:8. Allah menyediakan Keselamatan hanya ada dalam
Anak Allah = Yoh. 1:12, I Yoh. 5:12, Roma 8:32. Kebijaksanaan Allah
yang kekal bagi keselamatan manusia hanya terikat kepada Salib
Kristus = I Petrus 1:20, Wahyu 13:8, Efs. 1:4, 3:11. Satu-satunya
basis dalam Allah menyelesaikan masalah dosa manusia = Roma 3:25.
Salib merupakan basis bagi Inkarnasi Kristus = Markus 10:45. Anak
Domba sentral Alkitab = Yak. 5:7-11.
Anugerah
merupakan sarana tunggal untuk menerima Keselamatan = Efs. 2: 8,9.
Anugerah yang bertumbuh = II Petrus 1:5-7. Keselamatan berisi
nilai-nilai moral = Roma 8:29. Iman merupakan pertemuan antara Misi
Allah dan kebutuhan utama hidup manusia = Ibrani 11:6. Misi beriasa
proklamasi Firman = Roma 10:17. Keselamatan dari Allah bersifat
universal, terbuka bagi semua manusia = Yoh. 1:29. Allah bertindak
kepada manusia melalui Kristus dalam mempersiapkan Keselamatan = II
Kor. 5:19, I Yoh. 2:1,2. Recana Keselamatan ditujukan Allah kepada
semua manusia = I Tim. 2:3-4. Kematian Yesus bagi manusia tanpa
pengecualian = Roma 5:6.Jangkauan Keselamatan dalam Yesus mencapai
semua ciptaan = Roma 8:19-21, Kolose 1:9,20, Wahyu 21:22. Keselamatan
dari Allah itu kekal = Ibrani 9:12. Daripada dosa, anugerah Allah
lebih besar = Roma 5:12-21. Keselamatamn berisi pembenaran = Roma
5:18. Korban Kristus sempurna tak perlu diulangi = Ibrani 7:27,
9:12, 26-28, 10:2,10. Pemulihan “alam semesta” dari pengaruh dosa
kepada “kebenaran” berpusat dalam Kristus = Wahyu
21:9,14,22,23,27, 22:1,3. Semua diciptakan menjadi baru = Wahyu 21:5.
Neraka
adalah terpisah dari Allah = II Tes. 1:8,9, dalam hukuman kekal =
Wahyu 19:20, 20:10,15.
-Hal
terutama ialah melayani Allah dan menyembah Dia (Yoh. 4:23-25, Kisah
13:2).
Tugas
Gereja untuk memelihara warganya. Jemaat harus menggunakan karunia
rohani yang Allah berikan kepada mereka untuk saling membangun dan
saling mengasihi serta saling memperdulikan(I Kor. 12:12-27, Efs.
4:16).Tugas Gereja untuk menghadirkan Injil Kristus kepada dunia
(Mat. 28:19,20, Kisah 1:8).
Gereja
ditempatkan di dalam dunia untuk menyaksikan Keselamatan dalam
Kristus(Matius 5:13-16). Prioritas ada dalam memproklamirkan
Injil(Lukas 24:46-48,Markus 16:15,16). Pelayanan bersifat menawarkan
orang untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (II Kor.
5:11, Kisah 26:28,29). Yang menerima Kristus dalam hidupnya menjadi
bagian dari Tubuh Kristus, yang mewujudkan ketaatan untuk saling
melayani, terlibat pelayanan dan mengadakan pelayanan kasih = Galatia
6:8,9, Mat. 5:16, Efs. 4:16.
Injil
harus diberitakan kepada semua bangsa = Mar. 13:10. Gereja adalah
umat pilihan Tuhan= I pet. 2:9,10. Alkitab memberikan simbol kepada
Gereja untuk dapat memahami : naturnya, fungsinya, relasinya dan
posisinya sbb. :
Manusia
baru = Efs. 2:14-15.
Tubuh
Kristus = Efs. 1:22-23, 5:30, I Kor. 12:27.
Rumah
Allah = Efs. 2:21-22, I Kor. 3:9,16, I Tim. 3:15, 1 Pet. 2:5.
Imamat
yang Rajani = I Pet. 2:5,9, Wahyu 1:6, 5:10.
Mempelai
Kristus = II Kor. 11:2, Mat. 25:6.
Keluarga
Allah = Efs. 2: 19.
Kawanan
domba Allah = Yoh. 10:1-29, I Pet. 5:3-4, Ibr. 13:20, Kisah 20:28.
Keunikan
Gereja nampak dalam judul/titel yang diberikan kepadanya:
The
Church of God = Kis. 20:28, I Kor. 1:2, 10:32, 11:22, 15:9, I Tim.
3:5, I Tes. 2:14.
The
Church of the Living God = I Tim 3:15.
The
Church of Christ = Roma 16:16.
The
Church of the Firstborn = Ibrani 12:23.
The
Church of the saint = I Kor. 14:33.
George
Peters dalam bukunya : “A Biblical Theology of Missions”, menulis
bahwa Kualitas dasar dari Gereja Lokal menurut Alkitab
mengekspresikan fungsi naturnya :
Gereja
merupakan persekutuan orang yang sudah dibaptis.
Gereja
adalah tubuh orang percaya yang tersturktur.
Gereja
adalah tubuh yang dipersatukan dari orang percaya.
Gereja
adalah persaudaraan orang percaya.
Gereja
adalah persekutuan yang berdisiplin dari orang percaya.
Gereja
adalah persekutuan yang bersaksi dari orang percaya.
Gereja
adalah persekutuan orang percaya yang mengabarkan Injil dan memberi
pelayanan kasih.
Gereja
adalah persekutuan orang percaya yang beribadah.
Gereja
adalah ciptaan yang rohani(Efs. 2:10). Gereja menjadi kesaksian karya
penyelamatan Kristus bagi penghuni angkasa (Efs. 3:10). Karya Allah
ini sesuai dengan RencanaNya dalam Yesus Kristus (Efs. 3:11). Gereja
adalah milik Allah yang khusus(I Pet. 2:9). Ia memiliki kita dengan
harga Penebusan = I Kor. 6:19-20. Persekutuan Gereja bersifat
dinamis (I Yoh. 1:3). Persekutuan yang merupakan ciri Roh Kudus ( II
Kor. 13:13).Persekutuan dalam Misi (Pil. 1:5), yang dilaksanakan
Paulus dengan Jemaat Roma ( Roma 15:24). Keluarga Allah mempunyai
sistem kepengurusan = Titus 3:5, I Tim. 3:15. Persekutuan dalam
Gereja meliputi : Injil (Pil. 1:5), persekutuan Roh (Pil.2:1),
Persekutuan penderitaanNya(Pil.3:10), persekutan dalam kesusahan
(Pil. 4:4), persekutuan dalam dana (Pil. 4:15). Peranan dukungan
Gereja dalam Misi Paulus sangat menonjol = Pil. 1:5, 4:14, Roma
15:30-32, Efs. 6:18-20, Kolose 4:2-4. Karena pelayanan Misi Paulus
jelas maka Gereja turut melinatkan diri = Kisah 13:49, 19:10, 20,26.
Paulus mengharapkan Jemaat yang ia layani memperhatikan dirinya untuk
mengikutinya = I Kor. 11:1, 4:16, I Tes. 1:6.
Edward
Pentecost, dalam bukunya Issues in Missiology, menulis 9 alasan
mengapa Gereja mula-mula dapat menyelesaikan tugas Misinya pada
generasinya :
Gereja
terdiri dari orang percaya yang benar, yang dipehuhi oleh Roh Kudus =
Kisah 2:41, 47, 5:11-14.
Mereka
dengan benar malakukan sakramen : baptisan dan perjamuan kudus= Kisah
2:41, 42,46.
Mereka
bergerak bersama sebagai tubuh yang terkoordiner = Kisah 2:42-47,
4:32.
Mereka
mengikuti ajaran Para Rasul = Kisah 2:42.
Mereka
rajin bersekutu dalam doa dan persekutuan = Kisah 2:42.
Memperdulikan
kebutuhan hidup praktis warganya = Kisah 2:44, 45, 4:32.
Mendisiplin
warganya yang menyimpang dari iman = Kisah 5:1-11.
Menampakkan
kebersamaan, dalam kesucian, dalam kekhususan, dalam megasihi,
keserasian pola hidup(lifestyle) kepada dunia = Kisah 2:42-47,
4:32-35,5:11-13.
Bersaksi
dalam Masyarakat = Kisah 3:11-26, 4:4, 8-31, 6:8=7:60.
Tugas
Gereja dalam Misi ialah membawa Injil (Kabar Baik) kepada dunia.
Kedinamisan Injil adalah :
Injil
adalah kuasa Allah yang menyelamatkan = Roma 1:16.
Injil
adalah Anugerah Allah yang transformatoris = Kisah 20:24.
Injil
adalah Keselamatan orang percaya = Efs. 1:13.
Injil
adalah pewujud perdamaian = Efs. 6:15.
Injil
itu kekal = Wah. 14:6.
Dalam
bekerjasama dalam Misi Gereja perlu mempunyai sikap yang benar
seperti Rasul Paulus :
Rekan
sekerja = Fil. 4:3, I Tes. 3:2.
Rekan
penolong = II Kor. 8:23.
Rekan
dalam bekerja = Roma 16:3, 9,21, Fil. 2:25, Kolose 4:11.
Rekan
prajurid Kristus = Fil. 2:25, Pil 2.
Rekan
hamba = Kol. 1:7, 4:7.
Rekan
dalam penjara = Roma 16:7, Kolose 4:10, Pil.
Kesedihan
Paulus adalah, adanya rekannya yang meninggalkan dia untuk kembali
kepada dunia (II Tim. 4:10), juga ada yang kandas imannya = I Tim.
1: 19-20, II Tim. 2:17,18.
David
J. Bosch dalam bukunya Transformasi Misi Kristen menulis tentang
Unsur-unsur Paradigma Misi Oikumenis. Aspek kegiatan gereja-gereja
yang membentuk esensi Misi Kristen : 1) Misi sebagai Gereja, 2) Misi
sebagai Missio Dei, 3) Misi sebagai Perantara Keselamatan, 4) Misi
sebagai Perjuangan Demi Keadilan, 5) Misi sebagai Penginjilan, 6)
Misi sebagai Kontekstualisasi, 7) Misi sebagai Pembebasan, 8) Misi
sebagai Inkulturisasi, 9) Misi sebagai Kesaksian Bersama, 10) Misi
sebagai Pelayanan oleh Seluruh Umat Allah, 11) Misi sebagai Kesaksian
kepada Orang-orang Berkepercayaan Lain, 12) Misi sebagai Teologi,
13) Misi sebagai Aksi di dalam Pengharapan.